Senin, 02 Juni 2014

Puisiku


REMBULAN

Jika tidak karena sayang malam
binarnya tak dapat dijamah pertiwi
dari batas keningnya hingga mata kakinya
jukut yang berdendang, dibawah alunan ketipung kunang malam
membuat jantungnya berlari,
dan berteriak dalam selasar jalang alas purwo

badai pun berkiblat pada-Nya
yang kadang tak pernah khusyuk untuk bertawakal
namun mereka lebih sanjung ketimbang robot rakitan tuhan
berjalan dengan kepala mendongak kearah satu juta dolar
yang hanya mencibir setiap dekapan-Nya
namun kosong dalam frekuensinya

jika tidak karena ribang ilalang
binarnya tak dapat diraba
walau harus bergerilya dalam ubun-ubun sang dewa;
bak salju yang menyirami telaga
mengademkan lubuk jiwa
dalam sembah dan sujud di lutut-Nya
ya allah, peluklah aku…


03 Juni 2014
10:05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar