Tertusuk Bayangan Jemarinya
Tajamnya siku anggrek malam
itu
Menghempaskan aku yang
menyayangimu
Meski tanganmu kini ku
genggam, namun hanya sebelah
Sedang sebelahnya lagi; kau
genggam manja bersamanya
Tirta yang berselonjor di depan
langgar malam ini
Seolah ingin mengajakku
bermain
Seolah ingin mengusapkan
air mataku
Namun itu percuma, ketika
lidah sudah tertusuk sebilah rintik hujan
Mau berontak, aku ini
siapa?
Aku hanya bisa bersandar,
dan memegangi raut wajah sajadah di depanku
01 juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar