Jumat, 01 Mei 2015

SINOPSIS NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI
TERBIT PERTAMA TAHUN 1998, EDISI REVISI 2002.



Pak Tarya
Mas Kabul
Pak Basar
Mak Sumeh
Wati
Tante Ana
Dalkijo
Pak Baldun
Wiyoso (Yos)
Aminah
Biyung
Sawin
Sonah
Martasatang
Kang acep
Bejo
Sonah dan Sri
Buyung

Kisah ini berawal saat Pak Tarya menunggu air yang tak kunjung surut di sungai Cibawor. Dia adalah seorang mantan pegawai negeri sipil setempat. Selepas dia pension, hari-harinya diisikan dengan mancing atau memainkan serulingnya. Pada hari tersebut datang seorang pria yang bekerja sebagai pegawai pembangun proyek-proyek yang diadakan oleh pemerintah. Dia datang ke sungai tersebut untuk melihat keadaan sungai saat tersebut. Dia ditunjuk untuk membangun jembatan yang memutuskan kedua desa. Dahulu kala pernah dibangun sebuah jembatan, tetapi pada zaman penjajahan jembatan tersebut diledakkan oleh pemuda sekitar untuk mencegah penjajah tak bisa masuk ke desa tersebut. Namun, sayangnya ayah dari pak Tarya menjadi korban akibat mencoba untuk menasihati para pemuda tersebut dan mengiranya dia sekongkol dengan para penjajah. Mas Kabul sendiri memiliki teman di desa tersebut yang bernama pak Basar, yaitu seorang kepala desa tersebut. Pak Basar sendiri adalah kader dari partai penguasa pada saat itu, GLM.

Dalam penggarapan proyeknya Mas Kabul diliputi permasalahan yang rumit. Penanggungjawab pembangunan jembatan tersebut sekaligus atasan dari Mas Kabul, Pak Dalkijo. Beliau yang seharusnya ikut serta dalam pembangunan proyek dengan mutu yang bagus malah berulah sebaliknya. Ia menyuruh Mas Kabul untuk menggunakan besi bekas sebagai landasan atau lantai dari jembatan yang pembuatannya tersebut dikebut agar dapat diresmikan di ulang tahun partai GLM. Dan akhirnya Mas Kabul pun mengundurkan diri karena dinilai taka da harganya gelar sarjananya jika menuruti permintaan Pak Dalkijo beserta kader partai GLM. Begitu juga dengan Pak Basar, ia menjadi pelindung dari Pak Baldun yang ingin meminta sumbangan dana untuk pembangunan masjid yang di gadang-gadang juga akan diresmikan dan dijadikan tempat shalat jumat ketua umum partai GLM. Namun, oleh Mas Kabul terpaksa dikasih bahan seadanya karena jembatan sendiri belum selesai pembangunannya.


Di saat gejolaknya membara pada perjalanan ceritanya, sosok wati berperan sebagai tokoh utama kedua setelah Mas Kabul. Kisah cintanya harus berlika-liku untuk menghadapi keacuhan dari Mas Kabul. Sedikit digiring dari luar cerita utamanya pun ada, yaitu kisah Tante Ana dengan Bejo, kemudian Sawin dengan Sonah, dan terakhir adalah Wiyoso, mantan pacar Wati ini pun akhirnya mendekati Aminah adik Mas Kabul. Dan akhir dari cerita novel ini adalah rusaknya jembatan tersebut yang umurnya kurang dari setahun.