Jumat, 07 Maret 2014

Puisiku

Puisi

Lewat puisi ini, fantasiku menjelajah peluhmu

Lewat puisi ini, aku menatap senja kecil di pelipis matamu

Lewat puisi ini, aku menghirup setiap aroma tubuhmu

Lewat puisi ini, nadiku bergumam tentangmu

Lewat puisi ini, penaku berlayar di rongga-rongga arterimu

Lewat puisi ini, kakiku melayang mengitari rohmu

Lewat puisi ini, aku menikahimu!!

05 maret 2013


Senin, 03 Maret 2014

Puisiku

Sentilan untuk presiden

Jas mahal dalam lemari, anda tersenyum
Makan bergizi setiap hari, anda bilang gaji masih kurang banyak
Rumah mewah, anda pun tak bersyukur
dan sedan berbandrol 20 buah sapi impor , anda hanya tertawa

Sedang kami,
Baju kusam nan lusuh ku kalungkan ditubuh
Berpangku harap saja untuk baju seharga 25 ribu

Sedang kami,
Tertidur pulas dibawah atap gedung tua,
Ditemani siulan binatang jalang,

Saat lapar pun,
Kami harus menunggu bunyi lonceng demi sesuap nasi,
Nasi yang hadir berkat dermawan,
Bukan anda!!

Saat malam menyeruak,
Kami hanya ditemani cahaya kecil
Cahaya yang hadir dalam beberapa detik saja

Lihat kami,
Kami sedang menyelia gundukan tanah dan pasir
Gundukan yang menjadi saksi,
Gundukan yang menjulang ke angkasa,
Seperti lubang ingin membelah cakrawala
yang sedang mual,  muntah!!
Mual dengan kesejahteraan,
dan muntah dengan kemanjaan birokrasi

03 maret 2014


Puisiku

Menyayangimu

Kamu anganku

Selaput bianglala indah pagi ini mengakhiri pandanganku


Berawal dari harapan saat itu


Walaupun terlihat aram


Tapi tetap ku coba dengan berpeluh kesabaran


Air mata pun menjadi senangdung sedihku


Lalu senyummu membayar peluhku sekarang

27 februari 2014


Puisiku

Harapku
Biarkan angin bersiulan

Biarkan air mengaliri lapang ini

Biarkan sunyi ini temani malam kita

Biarkan bulan dan bintang bercerita tentang kita

Tapi jangan biarkan dukamu menyibak kenangan kita


27 Februari 2014