Sentilan untuk presiden
Jas mahal dalam
lemari, anda tersenyum
Makan bergizi
setiap hari, anda bilang gaji masih kurang banyak
Rumah mewah, anda pun
tak bersyukur
dan sedan berbandrol
20 buah sapi impor , anda hanya tertawa
Sedang kami,
Baju kusam nan lusuh
ku kalungkan ditubuh
Berpangku harap
saja untuk baju seharga 25 ribu
Sedang kami,
Tertidur pulas
dibawah atap gedung tua,
Ditemani siulan
binatang jalang,
Saat lapar pun,
Kami harus menunggu
bunyi lonceng demi sesuap nasi,
Nasi yang hadir
berkat dermawan,
Bukan anda!!
Saat malam
menyeruak,
Kami hanya ditemani
cahaya kecil
Cahaya yang hadir
dalam beberapa detik saja
Lihat kami,
Kami sedang
menyelia gundukan tanah dan pasir
Gundukan yang
menjadi saksi,
Gundukan yang
menjulang ke angkasa,
Seperti lubang
ingin membelah cakrawala
yang sedang mual, muntah!!
Mual dengan
kesejahteraan,
dan muntah dengan
kemanjaan birokrasi
03 maret 2014