Senin, 03 Maret 2014

Puisiku

Sentilan untuk presiden

Jas mahal dalam lemari, anda tersenyum
Makan bergizi setiap hari, anda bilang gaji masih kurang banyak
Rumah mewah, anda pun tak bersyukur
dan sedan berbandrol 20 buah sapi impor , anda hanya tertawa

Sedang kami,
Baju kusam nan lusuh ku kalungkan ditubuh
Berpangku harap saja untuk baju seharga 25 ribu

Sedang kami,
Tertidur pulas dibawah atap gedung tua,
Ditemani siulan binatang jalang,

Saat lapar pun,
Kami harus menunggu bunyi lonceng demi sesuap nasi,
Nasi yang hadir berkat dermawan,
Bukan anda!!

Saat malam menyeruak,
Kami hanya ditemani cahaya kecil
Cahaya yang hadir dalam beberapa detik saja

Lihat kami,
Kami sedang menyelia gundukan tanah dan pasir
Gundukan yang menjadi saksi,
Gundukan yang menjulang ke angkasa,
Seperti lubang ingin membelah cakrawala
yang sedang mual,  muntah!!
Mual dengan kesejahteraan,
dan muntah dengan kemanjaan birokrasi

03 maret 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar