Minggu, 13 Juli 2014

Puisiku


Tanpa judul

Tetes kering bekas abulhayat
membuka lolong mata tentang adalat
yang kini lusuh tercabik-cabik tak afiat
sedang penguasa sibuk diam, menuding aparat!

fajar berlayar dalam lintas kalbu
menelusuri jejak reformasi berselimut kelabu
berharap sekumpulan kutu menerima wahyu
namun kami hanya diteriaki dan dimaki, dasar lembu!!
sedang kalian, tertawa melihat laporan hasil beluku

wahai presiden, dengarkan kami
jangan kau sibuk membariskan para dewa-dewi
atau menjabarkan sederet padmi
kami kutu dolly, yang butuh akan nurani
jangan kalian terus sodomi
kami sudah muak dengan dramatisasi,
dan kami sudah muak dengan demokrasi!!

14 juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar